Satu februari lagi terlewati. Berarti pengulangan tahun kembali terjadi. Tahun ketiga tanpamu, Ayah.
Dan sejak tiga tahun lalu, semua tak lagi sama. Yang sama hanyalah rasa kehilangan belaka.
Terkadang bahkan aku merasa masih bersamamu di sini. Kami, anak-anakmu ini lengkap berkumpul dengan Ayah di tengah-tengah. Tak perlu melakukan sesuatu yang luar biasa, hanya berkumpul dan mengerjakan kegiatan masing-masing pun bukan masalah.
Namun itu hanyalah mimpi, karena tak mungkin semua itu bisa terjadi.
Yang kutahu kini, betapa aku rindu. Rindu padamu, Ayah.